Laksa adalah salah satu makanan khas yang sangat terkenal dari Kepulauan Riau. Hidangan ini mencerminkan kekayaan budaya Melayu yang kental serta pengaruh dari budaya kuliner Tionghoa dan India yang turut mewarnai wilayah pesisir seperti Kepri. Laksa tidak hanya menggugah selera, tetapi juga memiliki makna budaya yang mendalam bagi masyarakat lokal. Dengan tekstur unik dari mi sagu yang kenyal dan kuah kari yang kaya rempah, laksa menjadi sajian favorit baik untuk santapan harian maupun dalam berbagai acara adat dan perayaan. Artikel ini akan membahas lebih jauh tentang sejarah laksa di Kepulauan Riau, ciri khasnya, serta cara membuatnya agar Anda bisa mencoba sendiri di rumah.
Sejarah Laksa di Kepulauan Riau
Sejarah laksa di Kepulauan Riau diyakini bermula dari interaksi budaya antara suku Melayu dan komunitas pendatang, terutama dari Tionghoa dan India, yang menetap di wilayah pesisir. Kata “laksa” sendiri diperkirakan berasal dari bahasa Sanskerta “laksha” yang berarti "banyak", merujuk pada banyaknya bumbu atau bahan yang digunakan dalam masakan ini. Di Kepulauan Riau, laksa berkembang dengan karakteristik tersendiri, terutama karena penggunaan mi dari tepung sagu, bukan dari tepung terigu seperti di daerah lain. Mi sagu ini menggambarkan ketergantungan masyarakat lokal pada hasil alam setempat, yakni sagu, yang memang banyak tumbuh di daerah ini. Dalam sejarahnya, laksa juga sering disajikan saat acara adat seperti kenduri, syukuran, dan perayaan hari besar, yang menegaskan kedudukannya sebagai bagian dari identitas kuliner lokal.
Ciri Khas Laksa Kepulauan Riau
Laksa khas Kepulauan Riau memiliki sejumlah ciri unik yang membedakannya dari laksa di daerah lain, seperti Laksa Penang atau Laksa Bogor. Ciri paling khas terletak pada bahan dasarnya, yaitu mi sagu. Mi ini memiliki tekstur kenyal dan agak transparan, berbeda dari mi kuning biasa. Kuah laksa Kepri berwarna kuning keemasan karena penggunaan kunyit, dan memiliki aroma khas dari santan dan rempah-rempah seperti serai, lengkuas, daun salam, dan jintan. Ikan laut seperti tongkol atau tenggiri sering dijadikan bahan utama dalam kuah, yang menambah kekayaan rasa. Biasanya laksa disajikan bersama telur rebus, daun kemangi, irisan cabai rawit, dan kadang dilengkapi dengan kerisik (kelapa parut sangrai yang ditumbuk). Perpaduan rasa gurih, pedas, dan sedikit asam dari laksa ini benar-benar mencerminkan cita rasa kuliner Melayu yang kuat.
Perbedaan Laksa Kepri dengan Laksa Daerah Lain
Perbedaan laksa Kepulauan Riau dengan laksa-laksa lain di Indonesia atau Asia Tenggara sangat terasa dari bahan mi dan kuahnya. Laksa Singapura atau Malaysia, misalnya, biasanya menggunakan mi putih dari beras atau mi kuning dengan kuah kari atau asam yang cenderung lebih encer. Sementara itu, laksa Kepri menggunakan mi sagu dan kuah yang lebih kental dengan dominasi rasa gurih dan rempah. Ini menciptakan rasa yang lebih ‘berbodi’ dan mengenyangkan. Selain itu, penggunaan bahan lokal seperti daun kesum atau kemangi sebagai penyegar rasa juga menjadi ciri yang menonjol. Tekstur dan rasa mi sagu yang unik juga memberikan pengalaman makan yang berbeda dan menjadi alasan kenapa laksa ini begitu digemari baik oleh warga lokal maupun wisatawan.
Cara Membuat Laksa Khas Kepulauan Riau
Untuk Anda yang ingin mencoba membuat laksa khas Kepulauan Riau di rumah, berikut ini adalah resep sederhana yang bisa diikuti. Bahan-bahan bisa didapatkan di pasar tradisional atau supermarket yang menjual bahan masakan khas Melayu.
Bahan-Bahan:
- 200 gram mi sagu (bisa diganti mi bihun jika tidak tersedia)
- 300 gram ikan tongkol atau tenggiri, rebus lalu suwir
- 1 liter santan dari 1 butir kelapa
- 2 batang serai, memarkan
- 3 lembar daun salam
- 3 lembar daun jeruk
- Garam dan gula secukupnya
- Minyak untuk menumis
Bumbu Halus:
- 6 siung bawang merah
- 4 siung bawang putih
- 5 buah cabai merah besar
- 2 cm kunyit
- 1 sdt ketumbar
- 2 cm lengkuas
Cara Memasak:
1. Tumis bumbu halus dengan sedikit minyak hingga harum.
2. Masukkan serai, daun salam, dan daun jeruk. Tumis sebentar hingga bumbu matang sempurna.
3. Tambahkan ikan suwir, aduk rata agar bumbu meresap.
4. Tuang santan perlahan sambil terus diaduk agar santan tidak pecah.
5. Tambahkan garam dan gula secukupnya, masak hingga kuah mendidih dan bumbu meresap.
6. Siapkan mi sagu yang sudah direndam dan direbus sebelumnya.
7. Sajikan mi dalam mangkuk, siram dengan kuah ikan, dan taburi daun kemangi, cabai iris, serta telur rebus jika suka.
Penutup
Laksa Kepulauan Riau bukan sekadar makanan, tetapi bagian dari warisan budaya dan identitas masyarakat pesisir. Dengan cita rasa yang kaya rempah, tekstur mi sagu yang khas, serta kuah gurih yang menggoda, laksa menjadi simbol dari percampuran budaya yang harmonis dan menggugah selera. Mencicipi laksa adalah mencicipi sejarah dan kekayaan alam Kepri. Jika Anda berkesempatan mengunjungi Kepulauan Riau, jangan lewatkan mencicipi laksa asli di tempat asalnya. Namun jika belum sempat ke sana, Anda bisa mencoba membuatnya sendiri di rumah dengan resep yang sudah dijelaskan di atas.